:
JambiEkspress.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Di tengah pesatnya perkembangan teknologi, masyarakat kini semakin dimudahkan dalam mengelola urusan pertanahan. Era digital bukan hanya mengubah cara kita bekerja, berkomunikasi, dan berbelanja, tapi juga merambah ke ranah pertanahan yang selama ini dianggap ribet dan penuh birokrasi.
Berkat inovasi teknologi, kini, untuk melacak dan memantau aset tanah, kita tak perlu lagi repot bolak-balik ke kantor pertanahan. Salah satu aplikasi yang memfasilitasi proses ini adalah *Sentuh Tanahku*, yang menjadi solusi cerdas bagi generasi muda yang sudah terbiasa dengan kemudahan dunia digital.
Helen (30), seorang karyawan perbankan yang membeli tanah pertama kali pada 2020, menceritakan pengalamannya dalam memanfaatkan layanan pertanahan digital. “Dulu, saya pikir urusan tanah itu ribet banget, sampai akhirnya tahu ada Sentuh Tanahku. Sekarang, semuanya jadi jauh lebih mudah,” ungkap Helen. Aplikasi ini, yang bisa diakses lewat smartphone, memungkinkan pengguna untuk mengecek status dan proses sertipikat tanah secara langsung.
*Sentuh Tanahku* mengintegrasikan data aset tanah pemiliknya dalam satu aplikasi. Dengan hanya menggunakan NIK, seluruh aset tanah yang tercatat atas nama pengguna akan muncul secara otomatis di menu *Sertipikatku*. “Jadi, kita nggak perlu lagi bingung atau khawatir tentang status tanah kita. Semua informasi ada di genggaman tangan,” jelas Helen. Di era yang serba cepat ini, kemudahan akses seperti ini tentu sangat membantu.
Bagi Helen, aplikasi ini juga menyediakan fitur tambahan yang sangat berguna, seperti *Cari Berkas*. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memonitor perkembangan permohonan atau transaksi pertanahan secara real-time.
“Jadi nggak perlu bolak-balik ke Kantor Pertanahan. Kita bisa tahu prosesnya sampai mana,” tambahnya. Tak hanya itu, sertipikat tanah kini juga sudah tersedia dalam bentuk elektronik, sebuah terobosan yang memudahkan dan mengurangi penggunaan dokumen fisik yang rawan hilang atau rusak.
Helen yang sejak awal merasa terbantu oleh *Sentuh Tanahku* kini tak ragu untuk merekomendasikan aplikasi ini kepada orang-orang terdekatnya. “Kita sebagai generasi muda harus mengingatkan orang tua yang mungkin belum tahu. Banyak yang punya sertipikat tanah, tapi nggak tahu statusnya atau sudah lama tidak diurus,” ungkapnya.
Bahkan, Helen pernah mengalami kasus di keluarganya, di mana mereka membeli tanah yang lama kelamaan terlupakan karena tidak terurus dengan baik. Setelah mengajak keluarganya untuk mendownload aplikasi ini, mereka bisa dengan mudah memantau status sertipikat dan memastikan aset tersebut tetap terjaga.
Menurutnya, aplikasi ini lebih dari sekadar alat untuk melacak status tanah, tetapi juga sebagai pengingat agar pemilik tanah lebih sadar akan pentingnya merawat dan menjaga aset mereka. “Kalau sudah tercatat di aplikasi, kita jadi lebih aware.
Kita bisa lihat semua aset kita, jadi lebih gampang untuk menjaga dan merawatnya,” ujar Helen. Dalam perspektifnya, teknologi kini berperan penting dalam mengedukasi masyarakat agar lebih peduli dan bertanggung jawab terhadap aset mereka.
Dengan hadirnya *Sentuh Tanahku*, kini pengelolaan pertanahan menjadi lebih transparan, mudah, dan praktis. Di satu sisi, aplikasi ini menawarkan efisiensi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat yang hidup di tengah kesibukan dan kebutuhan akan kemudahan.
Di sisi lain, *Sentuh Tanahku* juga membuka jalan bagi masyarakat untuk lebih menghargai dan menjaga aset tanah mereka dengan cara yang lebih modern dan terintegrasi.
Di masa depan, kita bisa membayangkan bahwa semakin banyak inovasi serupa yang akan mempermudah pengelolaan pertanahan dan memberikan manfaat lebih luas bagi seluruh lapisan masyarakat. Teknologi telah menunjukkan bahwa ia tidak hanya hadir untuk mempermudah kehidupan, tetapi juga untuk menjaga aset berharga yang menjadi bagian penting dari warisan kita. | JambiEkspress.Com | */Redaksi | *** |
oke