by

Longsor di Sulawesi Selatan, Rajo Ameh ; Kami Akan Pantau Perkembangannya

 :
banner 468x60

JambiEkspress.COm | ArtaSariMediaGroup ~ Rajo Ameh, Direktur Eksekutif Pinang Merah Foundation, menyampaikan responsnya atas peristiwa tanah longsor yang terjadi di Kabupaten Sidenreng Rappang, Sulawesi Selatan yang telah mengisolasi 858 jiwa sejak Jumat (26/9).

Meski hingga kini belum ada korban jiwa yang dilaporkan, longsor yang terjadi di Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riase ini telah memutus akses jalan antar desa, menimbulkan kekhawatiran besar di kalangan masyarakat setempat.

banner 336x280

“Situasi ini sangat memprihatinkan, terutama bagi warga yang terisolasi di tujuh dusun Desa Leppangeng. Rajo Ameh meminta semua pihak terkait untuk segera berkoordinasi dengan berbagai pihak, termasuk BNPB dan tim SAR setempat, untuk memberikan bantuan secepatnya,” ujar Rajo Ameh dalam keterangan resmi yang diterima oleh media ini pada Senin (29/9).

Menurut Rajo Ameh, proses pembersihan material longsor yang menutup jalan masih berlangsung hingga saat ini. Namun, kondisi medan yang curam dan hujan lebat yang terus mengguyur wilayah tersebut menghambat upaya tim gabungan yang terdiri dari petugas BNPB, BPBD, dan masyarakat setempat.

 :

“Kami bekerja dengan segala keterbatasan, menggunakan alat sederhana seperti cangkul untuk membersihkan tanah yang menutupi akses. Mudah-mudahan dalam beberapa hari ke depan, kami bisa membuka jalan alternatif agar warga bisa segera mendapatkan bantuan.”

 :

Lebih lanjut, Rajo Ameh juga mengungkapkan, meski dalam kondisi sulit, solidaritas masyarakat Sidenreng Rappang sangat kuat. Warga bergotong-royong membantu satu sama lain untuk bertahan sembari menunggu bantuan.

See also  Galeri Foto Klub Sepakbola Indonesia Persija Jakarta

“Kami juga mengimbau warga yang masih terisolasi untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk dari tim penyelamat. Keamanan dan keselamatan mereka adalah prioritas utama.”

 :

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menjelaskan bahwa kondisi atmosfer yang dipengaruhi oleh Siklon Tropis Bualoi dan sistem tekanan rendah di belahan bumi utara menyebabkan curah hujan yang sangat tinggi di sejumlah wilayah Indonesia, termasuk Sulawesi Selatan. Hal ini meningkatkan potensi terjadinya bencana alam, seperti longsor dan banjir.

Sementara itu, BNPB juga telah mengeluarkan peringatan dini kepada masyarakat di wilayah rawan bencana, termasuk Kabupaten Sidenreng Rappang, untuk tetap waspada terhadap hujan deras yang dapat memicu bencana lebih lanjut.

“Kami berharap masyarakat terus mengikuti informasi resmi dari BMKG dan BPBD daerah setempat agar dapat mengambil langkah-langkah pencegahan dan evakuasi yang tepat,” tambah Abdul.

Rajo Ameh juga menegaskan bahwa selain perbaikan infrastruktur dan upaya penyelamatan, Ia juga meminta berbagai lembaga untuk terus berkoordinasi dan bekerja sama dengan berbagai lembaga lainnya agar penyaluran bantuan logistik dan medis kepada warga yang terisolasi secepatnya disalurkan.

“Kami akan terus memantau perkembangan dalam penanggulangan bencana ini. Keterlibatan semua pihak sangat penting untuk mempercepat proses pemulihan,” tegasnya.

Dengan situasi yang masih dinamis dan cuaca yang belum sepenuhnya stabil, Rajo Ameh mengajak masyarakat untuk selalu menjaga kewaspadaan dan mendukung setiap upaya yang dilakukan dalam penanganan bencana ini. | JambiEkspress.Com | */Redaksi | *** |

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment