by

Cerita Suku Pedalaman yang Masih Sangat Terasing di Indonesia

 :
banner 468x60

JambiEkspress.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Indonesia memiliki wilayah yang amat luas dan dihuni lebih dari seribu suku. Suku-suku ini tersebar di berbagai penjuru dan memiliki budaya serta cara hidup masing-masing. Tidak semuanya sudah menjalani kehidupan yang modern dengan smartphone dalam genggaman. Beberapa suku di Indonesia tinggal begitu jauh di pedalaman, tak terjangkau oleh seluruh gaya hidup modern.

Kehadiran mereka bukan mitos, Sahabat. Namun, memang banyak dari mereka yang benar-benar mengasingkan diri hingga ke pelosok hutan dan hampir tak pernah berjumpa dengan manusia di luar anggota sukunya. Mereka pun biasanya hidup dengan mengandalkan apa yang disediakan oleh alam.

banner 336x280

Sahabat penasaran tidak dengan suku-suku pedalaman yang masih terasing ini? Di artikel ini, kami akan mencoba membahas beberapa di antaranya. Mari kita kenali mereka lewat artikel ini!

Suku Baduy Dalam

 :

Nama suku yang satu ini pasti sudah cukup familiar di telinga Sahabat. Suku Badui atau Kanekes, khususnya Baduy dalam, termasuk ke dalam golongan suku pedalaman di Indonesia. Mereka menolak segala pengaruh dari luar dan memilih untuk meneruskan kehidupan dengan cara mereka. Suku yang tinggal di daerah Banten ini tak menerima modernisasi. Masyarakatnya mengandalkan mata pencaharian yang bersumber dari alam.

 :

Suku Mante

Keberadaan suku pedalaman yang satu ini terbilang cukup misterius. Bahkan, suku Mante sudah lama dianggap sebagai legenda sebab keberadaan mereka yang tak bisa diketahui secara pasti. Dikatakan, suku ini menghuni area hutan terdalam di Aceh. Tidak banyak yang diketahui soal suku Mante, namun suku ini disebut memiliki ukuran tubuh yang kecil atau kerdil.

See also  NU Minta Pesantren Tak Terprovokasi Teror Orang Gila
 :

Suku Samin

Meski sebagian besar penduduk pulau Jawa sudah menerapkan gaya hidup modern, suku ini menjadi salah satu pengecualian. Mereka tinggal di daerah Blora, Pati, serta sebagian daerah Bojonegoro. Suku Samin menjalankan hidup yang sederhana di sekitar pegunungan Kendeng. Suku Samin menolak uluran tangan pemerintah. Dipercaya sikap ini diambil karena pendahulunya, Samin Surosinteko, yang menentang kapitalisme dan materialisme Belanda.

Ada ciri khusus yang bisa diamati dari suku Sami, yaitu terkait pakaian. Laki-laki biasanya mengenakan pakaian berupa baju lengan panjang tanpa kerah yang berwarna hitam, sedangkan wanitanya mengenakan kebaya. Mereka juga mempunyai larangan untuk menggunakan celana panjang.

Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

1 comment