Negara | Jembrana | Bali | JambiEkspress.Com | ArtaSariMediaGroup ~ Dua jenazah, yang diduga merupakan korban tenggelamnya KMP Tunu Pratama Jaya, ditemukan terombang-ambing di Pantai Pebuahan dan sekitarnya Rabu pagi (9/7/2025) oleh nelayan setempat. Penemuan ini menambah daftar panjang korban yang berhasil dievakuasi menjadi 42 orang.
Penemuan pertama dilaporkan oleh Miftahul Rahman (Anif), seorang nelayan berusia 40 tahun, sekitar pukul 07.00 WITA. Anif yang sedang memancing cumi sekitar 2 kilometer dari bibir pantai Pebuahan, Kecamatan Negara, dikejutkan oleh kerumunan burung yang tidak biasa. Mendekati area tersebut, ia menemukan sesosok mayat mengambang.
Karena posisinya seorang diri, Anif segera memanggil rekan nelayan lain, Ahmad Rojikin, yang berada tidak jauh darinya. Namun, kesulitan dalam proses evakuasi membuat Ahmad Rojikin harus meluncur ke pesisir pantai untuk meminta bantuan Tim SAR gabungan.
Sebuah perahu karet (RIB) dari Basarnas kemudian diterjunkan untuk mengevakuasi jenazah tersebut ke daratan, sebelum akhirnya dibawa ke RSU Negara. Jenazah pertama ini ditemukan dalam kondisi tertelungkup, mengenakan celana pendek dan baju hitam robek, dengan dugaan awal berjenis kelamin laki-laki.

Tak berselang lama, penemuan jenazah kedua terjadi di perairan Pantai Pengambengan, sekitar pukul 06.00 WITA, dilaporkan oleh nelayan Supardi (32). Meskipun ditemukan lebih awal, jenazah kedua ini tiba di pesisir pantai lebih lambat karena jarak evakuasi yang lebih jauh. Supardi, yang telah melaut sejak pukul 04.00 WITA, juga melihat kerumunan burung yang mencurigakan setelah dua jam memancing. Saat didekati, ternyata ada sesosok mayat.

Mengetahui adanya peristiwa kapal tenggelam, Supardi menduga kuat bahwa jenazah tersebut adalah salah satu penumpang KMP Tunu Pratama Jaya. Dengan bantuan tiga nelayan lainnya Saidin, Husnan, dan Lukman, jenazah berhasil dinaikkan ke perahu dan dievakuasi ke pesisir Pantai Pebuahan.
Jenazah kedua ini ditemukan mengenakan celana pendek hitam dan tanpa baju, juga diduga berjenis kelamin laki-laki. Keduanya kemudian dibawa ke RSU Negara menggunakan ambulans.

Nyoman Sidakarya, Kepala Basarnas Bali, yang diwawancarai di lokasi, membenarkan bahwa kedua jenazah berjenis kelamin laki-laki. Keduanya telah diserahterimakan dan selanjutnya akan dibawa ke RSUD Blambangan, Banyuwangi, untuk identifikasi lebih lanjut oleh DVI Polda Jatim.
“Jenis kelamin keduanya semuanya laki laki, dengen pakai yang sudah robek, dan memakai celana pendek. Untuk proses selanjutnya, kita sudah berkordinasi, kedua jenazah akan kita kirim ke RSUD Blambangan, karena semua peralatan lebih lengkap ada di sana dan kita laporkan juga kepada posko utama yang ada di Banyuwangi,” ungkapnya.
Dengan temuan dua jenazah ini, total sementara korban yang berhasil dievakuasi mencapai 42 orang. Sebelumnya, dua jenazah yang ditemukan di perairan Muncar, Banyuwangi, telah teridentifikasi sebagai Muh. Aris Setiawan (laki-laki, asal Blitar) dan Rido Anggoro (laki-laki, asal Banyuwangi). Keduanya diketahui tidak terdaftar dalam manifes KMP Tunu Pratama Jaya.
Nyoman Sidakarya menambahkan bahwa proses pencarian telah memasuki perpanjangan hari pertama. Berdasarkan koordinasi dengan Posko SAR Ketapang, perpanjangan dilakukan selama tiga hari ke depan atas dasar kemanusiaan, mengingat masih banyak korban yang belum ditemukan. | JambiEkspress.Com | KBRN | *** |
oke